Program Membaca

Membaca merupakan salah satu budaya di negara-negara maju. Dengan membaca buku, seseorang akan terbuka wawasan dan pengetahuannya. Orang yang gemar membaca buku juga akan lebih kreatif dan inovatif karena banyak informasi yang diperoleh....

Ika Safitri

5/8/20241 min read

A long, tiled hallway with a large sign on the left reading 'SOCIAL INNOVATION,' leading towards a bright, glass doorway at the end. A person is standing near the doorway, interacting with something on the wall.
A long, tiled hallway with a large sign on the left reading 'SOCIAL INNOVATION,' leading towards a bright, glass doorway at the end. A person is standing near the doorway, interacting with something on the wall.

Membaca merupakan salah satu budaya di negara-negara maju. Dengan membaca buku, seseorang akan terbuka wawasan dan pengetahuannya. Orang yang gemar membaca buku juga akan lebih kreatif dan inovatif karena banyak informasi yang diperoleh.

Namun sayangnya, budaya membaca ini kurang diminati masyarakat Indonesia. Menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006, masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV atau mendengarkan radio daripada membaca koran. Minat membaca di Indonesia pun tergolong rendah di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, tak jarang buku pelajaran siswa hanya dijadikan bantal atau koleksi di rak buku mereka.

Salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca di kalangan pelajar adalah dengan memasukkan program membaca dalam kurikulum sekolah, mulai tingkat SD sampai SMA. Program membaca ini dialokasikan minimal seminggu sekali seperti jam pelajaran. Saat program ini berlangsung, setiap anak wajib membaca buku sesuai dengan bacaan favorit mereka. Tapi yang terpenting, buku yang dibaca bukan komik, majalah, atau buku yang GEJE. Buku yang dibaca boleh buku pribadi atau buku milik sekolah. Siswa harus menunjukkan buku yang akan mereka baca kepada guru. Dan guru pun harus mengawasi ketika program berlangsung agar siswa benar-benar membaca buku. Dengan adanya program tersebut, siswa diharapkan terbiasa membaca buku minimal seminggu sekali. Jika hal ini dilakukan secara kontinu, maka siswa akan terbiasa membaca karena ‘terpaksa’. Awalnya memang 'dipaksa' hingga hal tersebut menjadi kebiasaan. Dan dari kebiasaan tersebut kelak bisa menjadi karakter.

Yup cukup sekian, nah kalau membaca postingan BLOG bagaimana? ^_^